Etika Batuk dan Bersin
By Yolanda Intan Farellina - July 27, 2019
Perlu diketahui bahwa kita harus memperhatikan hal-hal penting yang berdampak baik untuk lingkungan (orang disekitar kita). Sering kali kita menemukan seseorang mengalami batuk atau bersin secara tidak langsung dan spontan di hadapan semua orang.
Bagaimana solusi yang tepat ketika kita batuk atau bersin? atau bagaimana respon baik kita terhadap seseorang yang sedang batuk atau bersin?
Ada beberapa saran bagi yang sedang mengalami batuk atau bersin, caranya sangat sederhana:
1. Saat batuk atau bersin, arahkan mulut Anda ke lengan Anda.
Mengapa demikian?
Karena seseorang yang sedang batuk atau bersin dapat menyebarkan kuman atau virus ke udara dalam bentuk
percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000
percikan dahak.
Serem kan kalau tiba-tiba masuk ke tubuh orang lain dan pada saat itu tubuh kita sedang kurang bersahabat... Kasihan bukan??
2. Pakailah masker ketika Anda sedang batuk atau bersin
Mengapa demikian?
Karena demi keamanan dan mencegah penularan ke orang sekitar.
3. Tutup dengan tissue di area mulut dan hidung, lalu buang langsung ke tempat sampah. Setelah itu, bersihkan tangan menggunakan hand sanitizer atau cuci tangan menggunakan sabun.
Cukup itu saja!! Sangat mudah dan bisa dilakukan
Saat ini yang masih menjadi kesulitan tidak sering melakukan etika batuk ini kemungkinan karena mereka tidak tahu atau mereka tahu tetapi masih belum terbiasa melakukan nya (perilaku). Sehingga harus selalu diingatkan kepada siapapun bagi keluarga, saudara, teman dan orang sekitar agar mencegah terjadinya penularan kuman.
lalu bagaimana cara menghadapi seseorang yang sedang batuk atau bersin tanpa masker? Nah ini yang seru.. Nanti akan diberitahu info selanjutnya..
Jika ada yang ingin bertanya, silahkan kommentar di kolom bagian bawah ya.
Terima kasih sudah membaca..
#Pengetahuan adalah gudang ilmu. Pengetahuan adalah jendela hidupmu. Pengetahuan mampu menggiringmu untuk manggapai cita-citamu. Tak lupa dengan Tuhan mu, Allah SWT. :)
Sumber:
1. Werdhani RA. Patofisiologi, Diagnosis, dan Klasifikasi Tuberkulosis. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga. FKUI
2. KNVC Indonesia
2. KNVC Indonesia
0 comments