Konstipasi - Edukasi

By Yolanda Intan Farellina - November 03, 2019

Konstipasi/sembelit merupakan salah satu masalah pencernaan yang sering terjadi seperti BAB (buang air besar) keras. 


Apa saja yang akan terjadi bila konstipasi ini muncul? (Menurut penelitian Eva, 2015)

1. Frekuensi untuk BAB menurun yang baiknya 1 kali sehari setipa pagi malah 3 kali dalam seminggu. 

2. Perubahan feses yang baiknya lunak menjadi keras.

3. Kesulitan defekasi

Risiko nya bilang sering konstipasi akan menyebabkan robek mukosa usus/rektum akhirnya berdarah dan bisa membentuk hemoroid. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi konstipasi:

1. Pola defekasi (posisi saat ingin BAB). 

2. Kurangnya minum air putih yang cukup

3. Rendah serat

4. Usia

5. Penyakit kronik terkait dengan gangguan pencernaan (konstipasi)

Bagaimana cara menangani konstipasi ini?
Sianipar, 2015

1. Posisi saat defekasi dirubah seperti yang ada gambar disamping. posisi jongkok lebih baik karena struktur anatominya pada bagian rectum nya tegak saat defekasi akan berjalan lancar.

2. Hindari terlalu mengedan. bisa berdarah atau bisa prolaps anusnya. 

3. Tinggi makan serat karena akan memlancarkan proses defekasi

4. Konsumsi air putih yang cukup sama halnya dengan tinggi makan serat 

5. Lakukan aktivitas fisik (hindari keseringan sikap jongkok)

6. Latihan cara duduk untuk defekasi


Prinsip dari konstipasi ini adalah mengurangi gejala, mengembalikan defekasi yang normal, keluarnya feses yang berbentuk dan lunak tanpa mengedan, dan meningkatkan kualitas hidup. prinsip ini tidak hanya untuk yang sudah terjadi pada sekelompok yang sudah mengalami konstipasi, tetapi proteksi dini untuk semua orang baik anak hingga usia lanjut. 

Bila sudah tidak merasa nyaman alangkah baiknya segera ke dokter terdekat yaa. agar cepat tertangani dengan baik. 

semoga bermanfaat... 😁

  • Share:

You Might Also Like

0 comments